A. Survei Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan.
Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board)
tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor
serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini
jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk
mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim
investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers
melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip
akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:
- Standar
laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya
modal akan dikurangi.
- Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
- Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Kritik terhadap Standar Internasional
Proses
menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik.
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh
lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar
yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus
bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah
versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi
yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar
internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu
pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua
pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga
dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya
diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri.
Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi
internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara
luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau
bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara
sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses
harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan
usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons
alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan
Standar Akuntansi Internasional
Berikut
adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi
internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
- Tahun
1973: Pendirian International Accounting Standars
Committee (IASC).
- Tahun 1976
: Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan
Informasi”.
- Tahun
1977: Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
- Tahun 1977
: Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang
Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum
Transnegara.
- Tahun 198 : London
Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi
internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- Tahun 1989: IASC
mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan
dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan
keuangan.
- Tahun 1996
: Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- Tahun 2001
: Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan
IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting
Standards (IFRS).
- Tahun 2002: IASB
dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara
standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun 2003: European
Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang
menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- Tahun 2004
: Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun 2005: Menteri
Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada dan diganti
IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan
proyek konvergensi.
- Tahun 2006: IASB
menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar
akuntansi lainnya.
- Tahun 2007: SEC
mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan
yang menggunakan IFRS.
C. Ikhtisar Organisasi Besar Internasional Yang Mendukung
Konvergensi Akuntansi
1. International Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan
dari IASB adalah :
- Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan
keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Commision of European Union (EU)
Uni
Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya.
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan
standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni
Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke
seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi
dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
- Meningkatkan
modal untuk basis Eropa.
- Menetapkan
kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
- Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
3. International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan
dari IOSCO adalah:
- Bekerja
bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan
pasar domestic.
- Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International Federation of Accountants (IFAC)
Misi
IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi,
memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah
kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR
didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas,
dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
6.
Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian
pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD
dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD
mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan
prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan
pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sector Negara maupun
swasta.
Kesimpulan :
Konvergensi
internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia
internasional. Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS
menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional.
Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada
hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS. IFRS tidak hanya menjadi
standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam
menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula. Enam organisasi telah
menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi
International (IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli
Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi
dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR),
bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD),
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).
Sumber
:
Choi,
Frederick D.S., dan Gary K. Meek. 2010. Akuntansi
Internasional Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar